Share This Article
Bahasa / Language
Kita akan bahaskan analisis BMC AirAsia, model bisnis maskapai dengan menggunakan Business Model Canvas.
Latar Belakang dan Sejarah AirAsia
AirAsia merupakan maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Malaysia. Didirikan pada tahun 1993 dan mulai beroperasi pada tahun 1996, awalnya AirAsia dimiliki oleh DRB-HICOM, sebuah konglomerat milik pemerintah Malaysia. Namun, pada tahun 2001, Tony Fernandes, seorang pengusaha dan mantan eksekutif Warner Music Group, mengambil alih AirAsia dengan harga simbolis 1 ringgit Malaysia, serta menanggung utang perusahaan. Di bawah kepemimpinannya, AirAsia berkembang menjadi salah satu maskapai berbiaya rendah terkemuka di dunia.
Sejarah Kesuksesan
Sejak diambil alih oleh Tony Fernandes, AirAsia mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan slogan “Now Everyone Can Fly”, AirAsia memposisikan dirinya sebagai maskapai dengan tarif rendah, menjadikan perjalanan udara lebih terjangkau bagi masyarakat luas. AirAsia mengadopsi model bisnis berbiaya rendah yang serupa dengan Southwest Airlines di Amerika Serikat dan berhasil memperluas operasinya ke seluruh Asia.
AirAsia telah meraih berbagai penghargaan, termasuk Penghargaan Maskapai Berbiaya Rendah Terbaik Dunia dari Skytrax. Selain itu, AirAsia juga meluncurkan anak perusahaan seperti Thai AirAsia, Indonesia AirAsia, AirAsia India, dan AirAsia X yang menawarkan penerbangan jarak jauh.
Analisis BMC AirAsia
Business Model Canvas (BMC) adalah alat strategis yang digunakan untuk menggambarkan, menganalisis, dan merancang model bisnis. BMC terdiri dari sembilan blok yang mewakili elemen-elemen kunci dalam sebuah bisnis. Berikut adalah analisis mendalam tentang BMC AirAsia:
Segmen Pelanggan (Customer Segments)
Pelanggan Utama: Segmen utama pelanggan AirAsia adalah penumpang yang mencari penerbangan berbiaya rendah. Ini termasuk wisatawan yang ingin menghemat biaya perjalanan, pekerja migran yang sering pulang kampung, serta anak muda yang gemar bepergian. AirAsia menawarkan tarif lebih rendah dibandingkan maskapai lain, menjadi pilihan utama bagi mereka dengan anggaran terbatas.
Pelanggan Tambahan: Selain penumpang berbiaya rendah, AirAsia juga menarik perhatian pelancong bisnis yang menginginkan tarif murah untuk perjalanan kerja, pelajar yang sering bepergian untuk keperluan pendidikan atau kegiatan lain, serta keluarga yang ingin berlibur dengan biaya lebih rendah. Fleksibilitas dan pilihan yang ditawarkan AirAsia cocok untuk berbagai jenis penumpang.
Contoh: Seorang backpacker mungkin memilih AirAsia karena tarif rendah yang memungkinkan mereka menjelajahi lebih banyak destinasi tanpa melebihi anggaran. Sementara itu, keluarga yang ingin berlibur bisa memilih AirAsia untuk menghemat biaya perjalanan.
Proposisi Nilai (Value Propositions)
Harga Rendah: Nilai utama yang ditawarkan AirAsia adalah harga tiket yang rendah. Dengan mengurangi biaya operasional dan menyediakan layanan dasar, AirAsia mampu menawarkan tiket dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan maskapai tradisional, menarik bagi pelanggan yang ingin berhemat.
Akses Mudah: AirAsia menyediakan akses mudah ke berbagai destinasi di seluruh Asia dan sekitarnya. Dengan jaringan penerbangan yang luas, pelanggan dapat memilih dari banyak destinasi menarik dengan mudah, termasuk kota besar, destinasi wisata populer, dan lokasi yang kurang dikenal.
Pilihan Tambahan: AirAsia memberi opsi kepada pelanggan untuk menambahkan layanan ekstra seperti makanan dalam penerbangan, bagasi tambahan, dan tempat duduk premium. Ini memungkinkan pelanggan menyesuaikan pengalaman penerbangan mereka sesuai kebutuhan dan anggaran.
Contoh: AirAsia secara rutin mengadakan promosi seperti “Big Sale” yang menawarkan tiket penerbangan dengan harga sangat rendah. Misalnya, pelanggan bisa mendapatkan tiket dari Jakarta ke Bali dengan harga yang sangat terjangkau selama masa promosi.
Saluran (Channels)
Pemesanan Online: Saluran utama AirAsia adalah platform pemesanan online melalui situs resmi dan aplikasi seluler. Ini memudahkan pelanggan untuk melakukan pemesanan dengan cepat, serta mengelola perjalanan mereka secara efisien. Platform ini juga menyediakan informasi dan layanan tambahan untuk kenyamanan pelanggan.
Agen Perjalanan: AirAsia juga bekerja sama dengan agen perjalanan untuk menjual tiket penerbangan. Ini membantu perusahaan menjangkau segmen pelanggan yang lebih luas dan memberikan opsi bagi mereka yang lebih suka memesan melalui agen.
Counter di Bandara: AirAsia memiliki counter di bandara untuk layanan pemesanan dan check-in. Ini memudahkan pelanggan yang mungkin mengalami kesulitan saat proses pemesanan online atau membutuhkan bantuan tambahan.
Contoh: Melalui aplikasi seluler yang user-friendly dan situs web yang interaktif, pelanggan dapat dengan mudah mencari penerbangan, melakukan pemesanan, dan mengelola perjalanan mereka dengan beberapa klik saja.
Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)
Layanan Mandiri: AirAsia mendorong pelanggan untuk menggunakan layanan mandiri seperti pemesanan dan check-in online. Ini membantu mengurangi biaya operasional dan memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mengelola perjalanan mereka sendiri.
Layanan Pelanggan: AirAsia menyediakan layanan pelanggan melalui call center dan media sosial untuk membantu pelanggan dengan berbagai masalah atau pertanyaan. Ini memastikan pelanggan mendapatkan bantuan yang diperlukan meskipun menggunakan layanan mandiri.
Program Loyalitas: AirAsia memiliki program loyalitas bernama BIG Loyalty Program, di mana pelanggan dapat mengumpulkan poin setiap kali mereka memesan penerbangan atau membeli layanan tambahan. Poin ini dapat ditukarkan dengan tiket gratis atau diskon.
Contoh: Program BIG Loyalty AirAsia memberikan poin kepada pelanggan setiap kali mereka memesan penerbangan. Poin ini dapat ditukarkan untuk tiket penerbangan gratis, memberikan insentif tambahan bagi pelanggan yang sering bepergian dengan AirAsia.
Aliran Pendapatan (Revenue Streams)
Penjualan Tiket: Sumber pendapatan utama AirAsia berasal dari penjualan tiket penerbangan. Dengan menawarkan tarif rendah, AirAsia berhasil menarik volume penumpang yang besar, yang pada gilirannya meningkatkan pendapatan.
Layanan Tambahan: Selain penjualan tiket, AirAsia juga mendapatkan pendapatan dari layanan tambahan seperti makanan dalam penerbangan, bagasi ekstra, dan pilihan tempat duduk premium. Pendapatan ini membantu mempertahankan tarif rendah sambil meningkatkan margin keuntungan.
Periklanan: AirAsia juga menghasilkan pendapatan dari periklanan, baik di dalam pesawat, situs web, maupun aplikasi seluler. Periklanan ini berasal dari berbagai merek dan perusahaan yang ingin menjangkau penumpang AirAsia.
Contoh: AirAsia mengenakan biaya tambahan untuk layanan seperti pilihan tempat duduk premium dan makanan yang disesuaikan dengan selera penumpang. Misalnya, pelanggan dapat membayar lebih untuk memilih tempat duduk di bagian depan pesawat atau mendapatkan hidangan khusus selama penerbangan.
Sumber Daya Utama (Key Resources)
Armada Pesawat: Sumber daya utama AirAsia adalah armada pesawatnya. AirAsia memiliki armada pesawat yang besar dan modern, terutama terdiri dari Airbus A320 yang dikenal dengan efisiensi bahan bakar dan biaya perawatan yang rendah. Pesawat ini adalah aset penting yang memungkinkan AirAsia menawarkan tarif rendah sambil menjaga biaya operasional tetap rendah.
Merek: Merek yang kuat dan dikenal luas adalah sumber daya utama lainnya. Reputasi merek yang baik membantu menarik dan mempertahankan pelanggan, serta memberikan kepercayaan kepada penumpang tentang kualitas dan keamanan layanan yang ditawarkan.
Teknologi: AirAsia juga bergantung pada teknologi canggih untuk mengelola operasi. Ini termasuk sistem pemesanan online, aplikasi seluler, dan sistem manajemen penerbangan. Teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik kepada pelanggan.
Contoh: Dengan menggunakan Airbus A320 yang efisien dalam konsumsi bahan bakar, AirAsia dapat mengurangi biaya operasional. Selain itu, platform pemesanan online yang canggih memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan dengan mudah dan mengelola perjalanan mereka dengan lebih efisien.
Aktivitas Utama (Key Activities)
Operasi Penerbangan: Aktivitas utama AirAsia mencakup manajemen jadwal penerbangan, perawatan pesawat, dan operasi bandara. Ini termasuk memastikan pesawat dalam kondisi baik, mematuhi regulasi penerbangan, dan mengelola kru penerbangan.
Manajemen Pemesanan: Mengelola pemesanan pelanggan dan layanan pelanggan adalah aktivitas penting yang memastikan penumpang mendapatkan pengalaman yang lancar dari pemesanan hingga tiba di destinasi. Ini termasuk sistem pemesanan online, call center, dan dukungan pelanggan.
Pemasaran dan Promosi: AirAsia juga melakukan aktivitas pemasaran untuk menarik lebih banyak penumpang. Ini termasuk kampanye pemasaran online dan offline, promosi tarif murah, dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran merek.
Contoh: AirAsia secara rutin meluncurkan promosi baru dan kampanye pemasaran yang menarik, seperti “Free Seats” yang menawarkan tiket gratis kepada pelanggan. Kampanye ini membantu menarik pelanggan baru dan mempertahankan yang sudah ada.
Mitra Utama (Key Partnerships)
Pembuat Pesawat: AirAsia memiliki kemitraan erat dengan Airbus sebagai pemasok utama pesawat mereka. Kemitraan ini mencakup pembelian pesawat baru, perawatan, dan pelatihan kru.
Pemasok Bahan Bakar: Mitra lain yang penting adalah pemasok bahan bakar. Mengingat bahan bakar adalah salah satu biaya terbesar dalam penerbangan, AirAsia bekerja sama dengan pemasok bahan bakar untuk mendapatkan harga yang kompetitif.
Bandara: AirAsia juga bekerja sama dengan berbagai bandara di seluruh Asia dan sekitarnya untuk memastikan operasi penerbangan berjalan lancar. Kemitraan ini mencakup pengaturan slot penerbangan, layanan darat, dan fasilitas penumpang.
Contoh: AirAsia telah menjalin kemitraan jangka panjang dengan Airbus untuk pengadaan pesawat baru. Ini membantu AirAsia mempertahankan armada pesawat modern dan efisien yang penting untuk menjaga biaya rendah.
Struktur Biaya (Cost Structure)
Biaya Operasional: Biaya terbesar AirAsia adalah biaya operasional, termasuk bahan bakar, perawatan pesawat, gaji kru, dan biaya bandara. AirAsia fokus pada pengelolaan biaya ini secara efisien untuk menjaga tarif rendah.
Biaya Pemasaran: Biaya pemasaran juga merupakan bagian penting dari struktur biaya. AirAsia melakukan investasi besar dalam kampanye pemasaran untuk menarik pelanggan baru dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang sudah ada.
Biaya Teknologi: AirAsia juga mengeluarkan biaya untuk teknologi, termasuk pemeliharaan situs web, aplikasi seluler, dan sistem manajemen penerbangan. Teknologi ini membantu meningkatkan efisiensi operasional dan pengalaman pelanggan.
Contoh: AirAsia meminimalkan biaya operasional dengan menggunakan pesawat yang sama untuk sebagian besar armadanya (Airbus A320), yang mengurangi biaya perawatan dan pelatihan kru. Selain itu, mereka fokus pada efisiensi bahan bakar untuk mengurangi biaya bahan bakar.
Kesimpulan
Dengan analisis BMC AirAsia ini, maskapai ini telah membangun model bisnis yang kuat dan berkelanjutan dengan fokus pada efisiensi biaya, inovasi, dan perluasan jaringan. Dengan strategi yang tepat, AirAsia telah berhasil menarik banyak pelanggan di seluruh Asia dan menjadikannya sebagai salah satu maskapai berbiaya rendah terkemuka di dunia. Namun, tantangan seperti fluktuasi harga bahan bakar, persaingan yang semakin ketat, dan regulasi yang ketat tetap menjadi perhatian utama.
Model Business Model Canvas yang diuraikan di atas memberikan gambaran tentang bagaimana AirAsia merancang dan mengelola model bisnisnya untuk mencapai kesuksesan dan mempertahankan keunggulan kompetitif di pasar penerbangan yang sangat kompetitif.
Gambar:
Image by rawpixel.com on Freepik
PERNYATAAN: Konten yang dipublikasikan di blog ini dimaksudkan untuk tujuan informasi dan edukasi saja serta mewakili pendapat pribadi penulis. Konten ini tidak mencerminkan informasi resmi dari perusahaan yang terlibat dalam artikel ini (jika ada). Informasi ini didasarkan pada sumber terbatas seperti situs web dan artikel terkait. Meskipun setiap upaya telah dilakukan untuk memastikan keakuratan informasi, penulis dan blog tidak memberikan jaminan atau garansi terkait kelengkapan, keandalan, atau ketepatan informasi tersebut. Pembaca dianjurkan untuk melakukan penelitian sendiri dan mencari nasihat profesional sebelum mengambil keputusan berdasarkan konten yang disediakan. Blog dan penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan yang diambil sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang disajikan.